Bekal dari rumah dengan cinta

Published October 14, 2014 by AliceJung

Kebiasaan bekal sudah dilakukan orang di berbagai belahan dunia. Masing-masing punya ciri khas yang unik. Tapi tetap dengan rasa cinta saat menyiapkan dan memakannya.

Taiwan
Anak sekolah di Taiwan membawa makan siang mereka di dalam kotak makan metal yang dinamai, supaya ngga tertukar. Biasanya mereka membawa nasi dengan dua atau tiga lauk. Sekolah hanya menyediakan tempat penghangat. Sebelum pelajaran dimulai, kotak makan disimpan di tempat penghangat. Jadi, ketika dibawa lagi ke kelas saat jam istirahat, murid bisa menikmati bekal mereka dalam keadaan hangat.

Norwegia
Berbeda dengan kebanyakan negara-negara di Eropa, sekolah di Norwegia ngga menyediakan makan siang. Semua murid membawa bekalnya masing-masing ke sekolah, yang didominasi oleh smorrebrod, yaitu sandwich dari roti rye berisi keju atau daging salami. Kebanyakan sekolah hanya menyediakan minum dan snacks seperti susu, yogurt, atau buah.

Jepang
Warga Jepang, mulai dari murid sekolah, mahasiswa, sampai yang sudah bekerja, terbiasa bawa bekal. Sekarang sudah mulai banyak sekolah di Jepang yang menyediakan makan siang, tapi ada juga sekolah yang tetap membiasakan muridnya membawa bekal. Kebiasaan inilah yang membuat bento populer, bukan cuma di Jepang, tapi juga di negara lain. Supaya ngga kalah dengan makanan yang dijual di kantin, mereka sengaja menata bekal mereka skreatif mungkin. Ssst, bawa bekal juga jadi salah satu rahasia kenapa kebanyakan cewek Jepang bisa punya badan langsing, lho! Soalnya menu bekal mereka sangat memperhatikan nutrisi dan kalori yang terkandung di dalamya.

India
Tuffin carrier adalah sebutan orang India untuk rantang. Karea orang India sangat memperhatikan makanan yang mereka makan (kebanyakan punya menu diet masing-masing), tradisi rantangan terkenal di kalangan pekerja. Makanan dimasak oleh orang rumah dan harus sampai di tempat kerja mereka tepat pada jam makan siang. Hal ini dimaksudkan supaya makanan yang mereka makan dalam keadaan fresh from the oven.
Sekitar pukul sepuluh sampai sebelas siang, rantang diambil dari setiap pintu rumah oleh seseorang yang disebut dabbawala, lalu dikumpulkan di suatu tempat sebelum dibagikan sesuai dengan lokasi kerja. Distribusi bekal itu dilakukan dengan sepeda, kecuali lokasi jauh yang perlu menggunakan kereta api. Meskipun sudah ngga dipraktekkan lagi di kota-kota besar kayak Mumbai, Delhi atau Calcutta, tradisi rantangan ini masih bisa ditemui di kota-kota kecil.

Australia
Sebagiab besar anak sekolah di Australia juga membawa bekal makan siang dari rumah. Biasanya bekal mereka ini terdiri dari sandwich berisi keju dan vegemite, yaitu olesan menyerupai selai yang tebuat dari ekstrak ragi asin dengan warna cokelat gelap. Selain berbahan utama ragi, olesan ini juga mengandung sayuran, gandum dan bumbu

Korea
Bekal punya sebutan tersendiri di Korea, yaitu dosirak. Sebutan tadi merupakan bahasa Korea dari lunch box. Dosirak sering disebut-sebut mirip sama bento, karena beberapa kemiripan masakan Korea dan Jepang. Tapi, keduanya punya ciri khas masing-masing, kok.
Biasanya, dosirak berisi makanan dengan gizi seimbang, seperti adanya sayur-sayuran rebus, daging, telur dan nasi. Makanan yang ada di dalam dosirak juga dimasak ala masakan tradisional Korea. Misalnya, daging yang dimasak menjadi tteokgalbi (patty daging panggang), nasi yang dibentuk menjadi gimbap (nasi gulung dengan nori) dan bulgogi. Bekal mereka ditata sedemikian rupa supaya indah dilihat.

Filipina
Masyarakat Filipina juga memiliki kebiasaan membawa bekal, lho. Mereka punya sebutan sendiri buat bekal makan siang, yaitu baon. Baon ngga hanya dibawa sama anak sekolah saja, masyarakat dari berbagai usia membawanya sebagai makan siang. Kebanyakan masyarakat Filipina, membawa sisa makanan semalam sebagai baon, tapi ada juga yang sengaja memasak dadakan. Isi dari baon ngga terpatok pada beberapa makanan saja. Biasanya mereka membawa makanan khas Filipina yang biasa mereka makan sehari-hari seperti pinak bet (tumis sayuran dan udang), adobo (ayam kecap) dan paella (nasi campur seafood)

Leave a comment